Baru-baru ini, media sosial di Indonesia dihebohkan oleh screenshoot dari sebuah percakapan di grup WhatsApp "Thinker Parents II" tentang hidrogen peroksida (H202). Dalam percakapan tersebut, salah satu anggota grup menyarankan untuk meneteskan bahan kimia ini ke air minum dan digunakan untuk berendam.
Hal ini pun mendapatk reaksi keras di kalangan netizen Indonesia, mengingat hidrogen peroksida merupakan bahan kimia berbahaya yang dapat merusak jaringan tubuh.
Lantas, apa sih itu hidrogen peroksida? Kali ini, penulis telah merangkum beberapa fakta tentang H202 yang wajib kamu ketahui agar tidak tertipu dengan percakapan nyleneh seperti di grup WhatsApp tersebut.
1. Air Teroksidasi
H202 merupakan bentuk peroksida (senyawa dengan ikatan tunggal oksigen-oksigen) yang umum digunakan oleh masyarakat. Secara sekilas nama kimia dari senyawa ini memang mirip dengan air (H20), namun sifat fisika dan kimiawinya sangat berbeda dengan air biasa. Dalam bentuk murni, senyawa ini memiliki warna biru jernih dan terasa lebih kental bila dibandingkan dengan air.
Senyawa ini ditemukan oleh Louis Jacques Thenard pada tahun 1818 dan disebut sebagai "air teroksidasi". Sebagai senyawa teroksidasi, hidrogen peroksida bersifat tidak stabil dan sangat mudah terurai dalam bentuk basanya. Hal ini membuatnya lebih sering disimpan dalam larutan asam lemah untuk mencegah dekomposisi saat disimpan dalam waktu yang lama.
2. Ada di Dalam Tubuh Makhluk Hidup
Secara alami, hidrogen peroksida juga terdapat di dalam tubuh makhluk hidup sebagai produk sampingan berbagai proses biokimia yang terjadi di dalam sel. Meskipun begitu, senyawa ini sebenarnya sangat beracun bagi sel tubuh karena dapat mengoksidasi protein, membran lipid serta DNA yang bersentuhan dengannya. Bila tidak segera diurai, sel tubuh dapat mengalami kerusakan yang sangat serius.
Untungnya, tubuh makhluk hidup memiliki cara tersendiri untuk menangkal kerusakan tersebut. Setiap sel makhluk hidup memiliki agen antioksidan bernama enzim katalase, yang berfungsi untuk mengurai H202 di dalam sel sebelum menimbulkan kerusakan serius. Ketika bersentuhan dengan enzim tersebut, hidrogen peroksida akan langsung terurai menjadi oksigen (02) dan air (H20).
Sel-sel imunitas tubuh juga menggunakan hidrogen peroksida untuk menghancurkan patogen, namun dengan cara yang sangat terkontrol. Senyawa ini disimpan dalam ruangan kusus bernama fagosom dan digunakan untuk membunuh patogen setelah "ditelan" oleh sel imunitas kita. Di luar ruangan tersebut, H202 akan langsung diuraikan oleh enzim katalisator.
3. Digunakan untuk Pemutih hingga Bahan Bakar Roket
Pada perkembangannya, hidrogen peroksida pun mulai diproduksi masal dan digunakan untuk berbagai keperluan, seperti pemutih dan bahan detergen. Sekitar 60% produksi H202 di dunia digunakan sebagai produk pemutih kertas, sementara sisanya digunakan sebagai campuran detergen dalam bentuk natrium perkarbonat (Na2CO3). Sifat korosif senyawa ini dapat dengan mudah mengangkat noda dari kain dan substrat lain apabila digunakan dalam jumlah yang tepat.
Selain itu, hidrogen peroksida juga sering dijadikan bahan bakar roket. Dengan memompa H202 di dalam ruangan khusus dengan katalis lapisan perak atau platina, senyawa ini akan terurai dan membentuk uap air bersuhu 600o Celcius yang dikeluarkan melalui nozzle. Uap air inilah yang memberikan tekanan pada roket agar bisa melesat dengan cepat ke angkasa.
Pada masa lampau, larutan H202 lemah juga sempat digunakan sebagai desinfektan luka. Penggunaan ini dihentikan karena senyawa tersebut terbukti justru menghambat proses penyembuhan luka karena menghancurkan sel-sel kulit yang mulai terbentuk. Senyawa ini masih digunakan sebagai desinfektan, namun hanya digunakan untuk alat-alat tertentu, bukan pada anggota tubuh manusia.
4. Dijadikan Bahan Pengobatan Alternatif
Beberapa praktisi pengobatan alternatif percaya bahwa hidrogen peroksida bisa mengobati berbagai penyakit, seperti emfisema, flu, AIDs dan bahkan kanker. Mereka biasanya menyarankan pengikutnya untuk melarutkan H202 dalam air dan meminumnya secara rutin. Ada juga yang menyarankan berendam di dalam larutan H202 , atau menyuntikannya secara langsung ke dalam darah. Mereka pun percaya bahwa dengan melakukan hal ini, tubuh akan menjadi lebih sehat dan kebal penyakit.
Pendapat ini biiasanya didampingidengan memberikan fakta bahwa H202 muncul secara alami di tubuh manusia dan diproduksi tubuh untuk memerangi infeksi. Selain itu, mereka juga percaya bahwa sel kanker manusia bersifat anaerobik dan tidak bisa hidup di kondisi yang kaya oksigen. Pemberian H202 akan memberikan oksigen pada jaringan kanker tersebut dan membunuhnya. Padahal..
5. Dapat Menyebabkan Kematian
Seperti yang telah dijelaskan di poin nomer 2, hidrogen peroksida merupakan sisa metabolisme yang bersifat toksik (beracun) bagi sel tubuh. Setiap H202 yang muncul di dalam tubuh akan langsung diurai dengan menggunakan enzim katalase sebelum memberikan kerusakan yang besar bagi jaringan tubuh. Namun bila jumlah H202 tersebut terlalu banyak dari yang bisa ditangani, kerusakan jaringan pun akan terjadi dan bisa berujung pada kematian!
Pada dosis konsentrasi hingga 3 persen, hidrogen peroksida diketahui dapat menyebabkan iritasi dan luka pada mulut, kerongkongan dan usus bila dikonsumsi secara oral. Bila langsung bersentuhan dengan kulit, senyawa ini juga bisa mengakibatkan iritasi dan gatal-gatal.
Ada juga beberapa kasus kematian yang disebabkan oleh injeksi hidrogen peroksida ke aliran yang menyebabkan kerusakan serius pada jaringan pembuluh darah dan dinding jantung, seperti yang pernah dimuat oleh cbsnews.com.
Klaim bahwa oksigen dari H2O2 yang dapat menyembuhkan kanker juga sama sekali tidak tepat. Oksigen yang dilepaskan oleh penguraian hidrogen peroksida juga tidak sebanding dengan yang kita dapatkan melalui pernapasan. Di sisi lain, kehadiran H2O2 yang berlebihan justru dapat memberikan tekanan oksidatif pada jaringan tubuh, yang pada akhirnya justru dapat memicu timbulnya kanker itu sendiri.
Melalui pengetahuan ini, kita bisa melihat bahwa hidrogen peroksida merupakan zat kimia yang sangat reaktif dan tidak bisa digunakan secara sembarangan ke dalam tubuh. Dalam dosis rendah senyawa tersebut akan langsung terurai tanpa memberi efek apa-apa.
Namun dalam dosis rendah, senyawa ini justru bisa merusak jaringan dan memicu kanker! Jadi bila suatu hari nanti ada seseorang yang berusaha meyakinkan Anda untuk menggunakan H2O2 sebagai obat, sebaiknya kamu tolak dengan baik Bukannya sembuh, bisa-bisa penyakit Anda menjadi tambah parah!
sumber
sumber
Tidak ada komentar:
Posting Komentar