Akhirnya, Negara Bagian Colorado Ikut Juga Legalkan Penjualan Ganja

Setelah Washington, Colorado jadi negara bagian kedua di Amerika Serikat (AS) yang melegalkan ganja untuk penggunaan pribadi.

Gubernur Colorado John Hickenlooper menandatangani UU yang melegalkan penggunaan ganja untuk tujuan pribadi. Serta menginzinkan tanaman ganja terbatas di rumah untuk orang dewasa berusia 21 tahun ke atas.

Negara bagian ini mendukung Amandemen 64 sejak 6 November 2012 lalu, hari yang sama ketika Presiden Barack Obama terpilih lagi. “Pemilih lantang menyuarakan (UU itu) sejak Pilpres,” ujar Hickenlooper.

Meski begitu, Gubernur Colorado memperingatkan, perdagangan ganja masih pelanggaran hukum. Demikian pula konsumsi ganja di depan publik, apalagi jika membahayakan warga lainnya.

Antrian panjang pembeli di depan toko penjual ganja legal di Pueblo West, Colorado, Amerika (1/1/14). Penjualan ganja secara legal di negara bagian Colorado dimulai pada tanggal 1 Januari 2014 dan oleh sebagian kalangan disebut juga dengan hari “Green Wednesday”. (AP Photo/John Wark)

Penjaga toko membantu seorang pembeli untuk mencium aroma daun ganja sebelum membelinya di toko penjulan ganja Medicine Man yang dibuka sebagai outlet penjualan rekreasional legal di Denver, Colorado (1/1/14). (AP Photo/Brennan Linsley)

Dijual Khusus Untuk Pengobatan

Seperti dilaporkan oleh KBR68H Washington, orang-orang yang antri untuk membeli ganja dengan resmi di kota Denver, negara bagian Colorado, mendapat hiburan musik gratis, makan kue donat dan kue semprong, sambil menunggu toko-toko dibuka.

Toko-toko ganja di kota Denver itu adalah yang pertama yang diizinkan buka di Amerika untuk menjual ganja.

Setelah penjualan dimulai, para pembeli yang pertama berhasil mendapat bahan yang tadinya terlarang itu, keluar dari toko sambil membawa bungkusan tertutup dan menunjukkan kwitansi pembelian, disambut tepuk tangan dan sorak gembira orang-orang yang antri.

Sejumlah pembeli memadati meja konter untuk membeli berbagai macam produk berbahan ganja yang dijual di toko penjulan ganja legal Medicine Man di Denver, Colorado (1/1/14). (AP Photo/Brennan Linsley)

Ratusan calon pembeli mengantri giliran untuk membeli ganja legal di toko 3D Cannabis Center yang baru dibuka pada pukul 8 pagi di Denver, Colorado (1/1/14). (AP Photo/Brennan Linsley)

“Saya akan memasang kwitansi ini dalam bingkai khusus dan menggantungnya di dinding, untuk mengingatkan saya tentang peristiwa penting ini, yaitu bahwa ganja nantinya bisa diperoleh dimana-mana,” kata pemusik James Aaron Ramsey, yang pernah dihukum penjara karena kedapatan memiliki ganja di kantongnya.

Aktivis pencabutan larangan ganja atau marijuana berharap eksperimen di Colorado itu akan terbukti lebih baik dari pada perang melawan narkoba yang mahal, yang dilancarkan pemerintah Amerika sejak tahun 1930-an.

Juga diharapkan negara bagian akan mendapat penghasilan dari pajak penjualan ganja dan sekaligus mengurangi ongkos yang harus dikeluarkan untuk menangkap, menghukum dan memenjarakan para penjual dan pengguna ganja. (KBR68H/VOA).

Sean Azzariti, mantan tentara yang pernah bertugas di Irak dan mengalami gangguan stress pasca-traumatis berjabatan tangan dan mengucapkan terima kasih kepada pemilik toko penjual ganja legal 3D Cannabis Center, di Colorado (1/1/14). Sean merupakan pembeli pertama ganja di toko ini. (AP Photo/Brennan Linsley)

Sejumlah produk berbahan dasar ganja dipajang di toko Medicine Man jelang berlakunya legalisasi penjualan ganja rekreasional di negara bagian Colorado (27/12/13). (AP Photo/Brennan Linsley)