Jakarta - Tidak ada yang mustahil bagi bangsa China, selain bisa memproduksi aneka barang kebutuhan sehari-hari, negeri tirai bambu ini juga berniat membangun gedung tertinggi di dunia.
Apa istimewanya? Dubai saja sudah punya gedung tertinggi di dunia yang bernama Burj Khalifa. Sementara Arab Saudi, melalui Pangeran Alwaleed si pemilik 'istana terbang', sedang merancang Kingdom Tower yang akan melibas menara milik Dubai itu.
Jangan kaget, perancang menara bernama Sky City One ini mengaku akan menyelesaikan gedung setinggi 838 meter itu hanya dalam waktu 90 hari alias 3 bulan saja, wow!
Seperti dikutip dari Huffington Post, Senin (17/6/2013), pembangunan gedung yang nantinya akan lebih tinggi 8 lantai dari Burj Khalifa ini akan dimulai bulan Juni ini. Tiga bulan ke depan, atau sekitar Agustus atau September gedung ini akan rampung.
Burj khalifa saja membutuhkan waktu lima tahun untuk bisa berdiri tegak di atas tanah Dubai. Sementara gedung tertinggi yang akan dibangun di Changsa, China ini hanya butuh tiga bulan untuk mendirikan 220 lantainya.
Perancang gedung ini, Broad Sustainable Construction (BSB), merupakan spesialis pembangunan gedung dan menara pre-fabricated alias menara yang bagian-bagiannya dirancang terlebih dahulu di darat dan dipasangkan satu-persatu untuk menjadi sebuah menara utuh.
Cara seperti ini tidak hanya efisien tapi juga murah karena menghemat waktu dan biaya konstruksi. BSB sebelumnya pernah menyusun sebuah hotel bertingkat 30 hanya dalam waktu 48 jam saja.
Tapi apakah gedung instant seperti ini aman untuk dihuni? BSB mengklaim gedungnya sangat aman dan ramah lingkungan. Gedung buatannya, kata BSB, tahan terhadap goyangan gempa hingga 9 SR serta tahan api selama 3 jam, cukup waktu untuk mengevakuasi seluruh penghuninya.
Proyek pembangunan menara ini membutuhkan dana sebanyak £415 juta (Rp 6,2 triliun), lebih murah jika dibandingkan biaya yang diperlukan untuk Burj Khalifa sebesar £993 juta (Rp 14,8 triliun).
Menara Sky City One ini akan menjadi bangunan multi fungsi yang di dalamnya terdapat rumah sakit, lima sekolah, apartemen, dan perkantoran.
sumber
Apa istimewanya? Dubai saja sudah punya gedung tertinggi di dunia yang bernama Burj Khalifa. Sementara Arab Saudi, melalui Pangeran Alwaleed si pemilik 'istana terbang', sedang merancang Kingdom Tower yang akan melibas menara milik Dubai itu.
Jangan kaget, perancang menara bernama Sky City One ini mengaku akan menyelesaikan gedung setinggi 838 meter itu hanya dalam waktu 90 hari alias 3 bulan saja, wow!
Seperti dikutip dari Huffington Post, Senin (17/6/2013), pembangunan gedung yang nantinya akan lebih tinggi 8 lantai dari Burj Khalifa ini akan dimulai bulan Juni ini. Tiga bulan ke depan, atau sekitar Agustus atau September gedung ini akan rampung.
Burj khalifa saja membutuhkan waktu lima tahun untuk bisa berdiri tegak di atas tanah Dubai. Sementara gedung tertinggi yang akan dibangun di Changsa, China ini hanya butuh tiga bulan untuk mendirikan 220 lantainya.
Perancang gedung ini, Broad Sustainable Construction (BSB), merupakan spesialis pembangunan gedung dan menara pre-fabricated alias menara yang bagian-bagiannya dirancang terlebih dahulu di darat dan dipasangkan satu-persatu untuk menjadi sebuah menara utuh.
Cara seperti ini tidak hanya efisien tapi juga murah karena menghemat waktu dan biaya konstruksi. BSB sebelumnya pernah menyusun sebuah hotel bertingkat 30 hanya dalam waktu 48 jam saja.
Tapi apakah gedung instant seperti ini aman untuk dihuni? BSB mengklaim gedungnya sangat aman dan ramah lingkungan. Gedung buatannya, kata BSB, tahan terhadap goyangan gempa hingga 9 SR serta tahan api selama 3 jam, cukup waktu untuk mengevakuasi seluruh penghuninya.
Proyek pembangunan menara ini membutuhkan dana sebanyak £415 juta (Rp 6,2 triliun), lebih murah jika dibandingkan biaya yang diperlukan untuk Burj Khalifa sebesar £993 juta (Rp 14,8 triliun).
Menara Sky City One ini akan menjadi bangunan multi fungsi yang di dalamnya terdapat rumah sakit, lima sekolah, apartemen, dan perkantoran.
sumber
Tidak ada komentar:
Posting Komentar