DILEMA SISWA SEKOLAH
Peter merasa gelisah dan tidak bisa duduk tenang. Ibu guru yang ia hormati baru selesai
menerangkan bagaimana Charles Darwin dan teori evolusinya telah memajukan ilmu
pengetahuan dan membebaskan manusia dari takhayul. Sekarang, ia mengundang
para siswa menyatakan pendapat.
Peter pun menghadapi dilema. Orang tuanya mengajarkan bahwa Allah-lah yang
menciptakan bumi dan semua kehidupan di atasnya. Menurut mereka, kisah penciptaan
dalam Alkitab dapat dipercaya sedangkan evolusi hanyalah teori—yang tidak didukung
oleh bukti-bukti. Guru maupun orang tua Peter sama-sama berniat baik. Tetapi,
DILEMA SISWA SEKOLAH
3
Apa yang dinyatakan banyak ilmuwan?
Banyak
evolusionis akan memberi tahu Anda
bahwa miliaran tahun yang lalu, kehidupan
bermula di tepi sebuah kolam purba atau
jauh di dalam samudra. Menurut mereka,
di lokasi semacam itu zat-zat kimia dengan
sendirinya menyatu menjadi struktur seperti
busa, membentuk molekul kompleks, dan
mulai bereplikasi. Mereka yakin bahwa semua
kehidupan di bumi bermula secara kebetulan
dari satu atau beberapa sel awal yang
”sederhana” ini.
Beberapa ilmuwan terkemuka lain yang
juga mendukung evolusi tidak sependapat.
Mereka berspekulasi bahwa sel-sel pertama
atau setidaknya komponen-komponen utamanya
berasal dari ruang angkasa.Mengapa?
Karena, meskipun sudah berupaya sebisa-bisanya,
para ilmuwan belum sanggup membuktikan
bahwa kehidupan bisa muncul dari
molekul-molekul yang tidak bernyawa. Pada
2008, Profesor Biologi Alexandre Meinesz
menyoroti dilema tersebut. Ia menyatakan
bahwa selama 50 tahun terakhir, ”tidak ada
1
BAGAIMANA KEHIDUPAN BERMULA?
Sewaktu masih kecil, pernahkah Anda mengagetkan orang tua Anda dengan pertanyaan,
”Dari mana datangnya bayi?” Apa jawaban mereka? Bergantung pada usia Anda dan
kepribadian mereka, orang tua Anda mungkin mengabaikan saja pertanyaan itu atau
menjawab sekadarnya dengan kikuk. Atau, mungkin mereka mengarang-ngarang cerita
yang belakangan Anda tahu tidak benar. Tentu saja, agar seorang anak benar-benar siap
menyongsong kedewasaan dan perkawinan, ia perlu belajar tentang keajaiban reproduksi
seksual.
Sebagaimana banyak orang tua canggung membahas dari mana datangnya bayi,
beberapa ilmuwan tampaknya enggan membahas pertanyaan yang lebih mendasar lagi
—Dari mana datangnya kehidupan? Jawaban yang berdasar dan masuk akal bisa sangat
memengaruhi cara pandang seseorang tentang kehidupan. Jadi, bagaimana kehidupan
bermula?
Sel telur manusia yang dibuahi,
sekitar 800 kali ukuran aslinya
4
ASAL MULA KEHIDUPAN
bukti empiris yang mendukung hipotesis bahwa
kehidupan muncul dengan sendirinya di
Bumi semata-mata dari sup molekul, dan tidak
ada kemajuan signifikan di bidang ilmu
pengetahuan yang mengarah ke sana”.
1
Apa yang tersingkap dari bukti-bukti?
Jawaban
atas pertanyaan: Dari mana datangnya
bayi? sudah terdokumentasi dan tidak diperdebatkan
lagi. Kehidupan selalu berasal
dari kehidupan yang sudah ada. Tetapi, jika
kita mundur jauh ke zaman purba, mungkinkah
ada saatnya hukum yang fundamental
ini tidak berlaku? Dapatkah kehidupan muncul
dengan sendirinya dari zat-zat kimia yang
tidak bernyawa? Seberapa besarkah peluang
terjadinya hal itu?
Para peneliti telah mengetahui bahwa agar
sebuah sel bertahan hidup, sedikitnya
tiga jenis molekul kompleks harus bekerja
sama—DNA (asam deoksiribonukleat), RNA
(asam ribonukleat), dan protein. Dewasa
ini, hampir tidak ada ilmuwan yang menyatakan
bahwa sebuah sel hidup yang lengkap
tiba-tiba terbentuk secara kebetulan dari
campuran zat-zat kimia yang tidak bernyawa.
Namun, seberapa besarkah peluang terbentuknya
RNA atau protein secara
kebetulan?
Banyak ilmuwan merasa bahwa kehidupan
bisa muncul secara kebetulan karena sebuah
eksperimen yang pertama kali dilakukan
pada 1953. Kala itu, Stanley L. Miller
dapat membuat beberapa asam amino, yakni
zat kimia pembentuk protein, dengan melepaskan
kilatan listrik ke campuran gas yang
diyakini mirip dengan atmosfer bumi primitif.
Sejak itu, asam amino juga telah ditemukan
dalam meteorit. Apakah temuan ini
mengartikan bahwa semua bahan dasar kehidupan
dapat dengan mudah terbentuk secara
kebetulan?
”Beberapa penulis,” kata Robert Shapiro,
profesor emeritus bidang kimia di New York
University, ”mengira bahwa
semua bahan dasar
kehidupan bisa dibuat dengan mudah dalam
eksperimen seperti yang Miller lakukan
Peluang terbentuknya DNA secara kebetulan akan dibahas
dalam bagian 3, ”Dari Mana Datangnya Instruksi Itu?”
dan juga terdapat dalam meteorit. Kenyataannya
tidak demikian.”
2
Perhatikan molekul RNA. Molekul ini terdiri
dari molekul-molekul yang lebih kecil
yang disebut nukleotida. Nukleotida adalah
molekul yang berbeda dengan asam amino
dan hanya sedikit lebih kompleks. Shapiro
mengatakan bahwa ”belum ada nukleotida
jenis apa pun yang dihasilkan dari eksperimen
kilatan listrik atau yang ditemukan dalam
penelitian meteorit”.
3 Ia selanjutnya menyatakan
bahwa peluang terbentuknya secara
acak sebuah molekul RNA yang bisa mereplikasi
diri dari sekumpulan zat kimia bahan dasar
kehidupan ”sedemikian kecilnya sehingga
kalau pun itu sampai terjadi bahkan sekali
saja di mana pun dalam jagat raya ini, hal itu
dapat dianggap sebagai keberuntungan yang
luar biasa”.
4
Bagaimana dengan molekul protein? Molekul
ini bisa terbentuk dari 50 hingga ribuan
asam amino yang saling terikat dengan
urutan yang sangat spesifik. Rata-rata,
protein dalam sel yang ”sederhana” mengandung
200 asam amino. Bahkan dalam selsel
seperti itu, ada ribuan jenis protein yang
Profesor Shapiro tidak percaya bahwa kehidupan diciptakan.
Ia percaya bahwa kehidupan muncul secara kebetulan
dengan suatu cara yang belum sepenuhnya dipahami.
Pada 2009, para ilmuwan di University of Manchester, Inggris,
melaporkan telah membuat beberapa nukleotida di laboratorium.
Tetapi, Shapiro menyatakan bahwa resep mereka
”sama sekali tidak memenuhi kriteria yang menurut saya masuk
akal untuk menghasilkan RNA”.
STANLEY MILLER, 1953
1 BAGAIMANA KEHIDUPAN BERMULA?
5
berbeda. Menurut perhitungan, peluang bagi
satu saja protein yang hanya mengandung
100 asam amino untuk bisa terbentuk secara
acak di bumi adalah sekitar satu berbanding
sejuta miliar.
Hubert P. Yockey, peneliti yang mendukung
ajaran evolusi, menandaskan kesulitannya.
Ia mengatakan,
”Mustahil kehidupan
berawal dari protein.”
5 RNA dibutuhkan untuk
membuat protein, tetapi protein terkait
dalam pembentukan RNA. Bagaimana seandainya,
sekalipun peluangnya luar biasa kecil,
protein maupun molekul RNA ternyata muncul
secara kebetulan di tempat yang sama dan
pada waktu yang sama? Seberapa besarkah
kemungkinan keduanya bekerja sama untuk
membentuk suatu jenis kehidupan yang bisa
bertahan hidup dan juga bereplikasi? ”Peluang
terjadinya hal ini secara kebetulan
(mengingat protein dan RNA dianggap bercampur
secara acak) tampaknya teramat sangat
kecil,” kata Dr. Carol Cleland, anggota
Institut Astrobiologi di Badan Antariksa AS
(NASA). ”Namun,” lanjutnya, ”kebanyakan
peneliti tampaknya berasumsi bahwa jika
Dr. Cleland tidak memercayai penciptaan. Ia percaya
bahwa kehidupan muncul secara kebetulan dengan suatu
cara yang belum sepenuhnya dipahami.
mereka bisa memahami bagaimana protein
dan RNA terbentuk secara independen dalam
kondisi alam zaman purba, koordinasi
di antara keduanya entah bagaimana akan
terjadi dengan sendirinya.” Mengenai berbagai
teori terkini tentang bagaimana bahan-bahan
dasar kehidupan ini bisa muncul secara
kebetulan, ia mengatakan, ”Tak ada satu
pun yang memberi kita penjelasan yang sangat
memuaskan tentang bagaimana hal ini
telah terjadi.”
6
Mengapa fakta-fakta ini penting?
Pikirkan
kesulitan para peneliti yang berpendapat bahwa
kehidupan muncul secara kebetulan. Mereka
telah menemukan beberapa asam amino
di meteorit yang juga terdapat dalam sel-sel
hidup. Melalui eksperimen yang dirancang
dan diatur dengan teliti dalam laboratorium,
mereka telah membuat molekul-molekul lain
yang lebih kompleks. Akhirnya, mereka berharap
bisa membuat semua bagian yang dibutuhkan
untuk menghasilkan sel yang ”sederhana”.
Situasi mereka bisa disamakan seperti
seorang ilmuwan yang mengambil unsur-unsur
di alam; mengubahnyamenjadi baja, plastik,
silikon, dan kabel; lalu membuat sebuah
robot. Kemudian, ia memprogram robot itu
agar bisa menggandakan diri. Lantas, apa
yang ia buktikan? Paling-paling bahwa pribadi
yang cerdas dapat menciptakan mesin
yang hebat.
Demikian pula, kalau pun para ilmuwan
akhirnya berhasil membuat sebuah sel, itu
memang prestasi yang luar biasa—etapi, apakah
mereka membuktikan bahwa sel dapat
Jika untuk menciptakan molekul yang
kompleks dalam laboratorium dibutuhkan
keahlian seorang ilmuwan, mungkinkah
molekul yang jauh lebih kompleks dalam sel
muncul secara kebetulan?
1
2
3
RNA
–dibutuhkan untuk membuat protein
—
, tetapi protein terkait dalam pembentukan
RNA. Bagaimana mungkin salah satu muncul
secara kebetulan, apalagi dua-duanya?
Ribosom
˜akan dibahas di bagian 2.
6
ASAL MULA KEHIDUPAN
1 BAGAIMANA KEHIDUPAN BERMULA?
7
˛
Fakta: Semua riset ilmiah menunjukkan bahwa
kehidupan tidak bisa muncul dari benda mati.
Renungkan:
Apa dasar ilmiah untuk mengatakan
bahwa sel-pertama muncul dari zat-zat kimia yang
tidak bernyawa?
˛
Fakta: Di laboratorium, para peneliti telah menciptakan
kondisi lingkungan yang menurut mereka
merupakan kondisi pada awal sejarah bumi. Dalam
eksperimen ini, beberapa ilmuwan berhasil membuat
sebagian molekul yang ada dalam makhluk
hidup.
Renungkan:
Jika zat-zat kimia dalam eksperimen
itu menggambarkan lingkungan bumi zaman purba
dan molekul-molekul yang dihasilkan menggambarkan
bahan dasar kehidupan, lalu siapa atau apa
yang digambarkan oleh sang ilmuwan yang melakukan
eksperimen itu? Apakah ia menggambarkan
kebetulan semata atau pribadi yang cerdas?
˛
Fakta: Protein dan molekul RNA harus bekerja
sama agar sel bertahan hidup. Ilmuwan mengakui
bahwa kecil sekali kemungkinannya RNA terbentuk
secara kebetulan. Peluang terbentuknya bahkan
satu protein secara kebetulan luar biasa kecil. Jadi,
sungguh mustahil bahwa RNA dan protein bisa terbentuk
secara kebetulan di tempat yang sama,
pada waktu yang sama,
dan keduanya bisa bekerja
sama.
Renungkan:
Mana yang membutuhkan lebih banyak
iman—percaya bahwa jutaan bagian sel yang
terkoordinasi secara rumit muncul secara kebetulan
atau percaya bahwa sel adalah hasil dari pikiran
Tidak ada komentar:
Posting Komentar