Rabu, 10 Juli 2013

PT. Djarum


PT Djarum adalah salah satu perusahaan rokok di Indonesia. Perusahaan ini mengolah dan menghasilkan jenis rokok kretek dan cerutu.
Ada tiga jenis rokok yang kita kenal selama ini. Rokok Cerutu (Terbuat dari daun tembakau dan dibungkus dengan daun tembakau pula), rokok putih (Terbuat dari daun tembakau dan dibungkus dengan kertas sigaret), dan rokok kretek (Terbuat dari tembakau ditambah daun cengkeh dan dibungkus dengan kertas sigaret).
Rokok kretek adalah sebuah produk yang racikannya ditemukan oleh H. Djamhari (Kebangsaan Indonesia) pada tahun 1880 di kota Kudus (Kudus kota keretek). Saat itu H. Djamhari adalah seorang perokok dan ia sering merasa sesak napas. Saat ia menderita sesak, ia menggunakan minyak cengkeh untuk mengobati penyakitnya. Hingga suatu ketika ia mencoba meracik daun tembakau dan bunga cengkeh untuk rokoknya.

Alhasil percobaannya tersebut membuahkan hasil dan rokok tersebut disebut kretek karena letupan api yang membakar cengkeh menghasilkan bunyi tek-tek-tek. (Lintasan Sejarah dan Peranan Bagi Pembangunan Bangsa dan Negara, oleh Ong Hok Ham & Amen Budiman).
Pada tahun 1905, rokok kretek diproduksi untuk dipasarkan. M. Nitisemito adalah orang yang membangun perusahaan itu dan dinamakan Bal Tiga. Terbukti pasar untuk produk ini sangat pesat. Hal ini dibuktikan dengan niatan M. Nitisemito yang ingin membuat lantai kamarnya dengan uang golden. Hal ini membuat pemerintahan (Saat itu jajahan Belanda) tersinggung, tapi dengan diplomatis pemerintah mengungkapkan bahwa beliau dapat melanjutkan niatannya asal posisi uang golden tersebut dalam posisi berdiri. Di sini ada dua pendapat yang belum bisa di pastikan. Pendapat pertama rencana itu dilanjutkan dan pendapat kedua M. Nitisemito tahu bahwa itu hanya penolakan halus pemerintah.
Perusahaan pertama dari luar negeri yang memproduksi rokok ini adalah Nederland Indie Trade Bureau pada tahun 1908.
Tahun berdiri
Djarum sendiri adalah perusahaan yang berdiri pada saat Indonesia telah merdeka pada tahun 1951 (tepatnya 21 April 1951). Pendiri Djarum adalah Oei Wie Gwan. Lambang jarum yang digunakan oleh perusahaan ini adalah jarum grama phone. Pada tahun 1983 Djarum menjadi perseroaan terbatas, PT Djarum.

PT. Djarum memiliki lima nilai inti, yaitu :
1. Fokus pada pelanggan
2. Profesionalisme
3. Organisasi yang terus belajar
4. Satu keluarga
5. Tanggungjawab sosial
Perusahaan yang memiliki 76 lokasi kerja (70 di Kudus, 3 di Pati, 1 Rembang dan 2 di Jepara) ini cukup diakui masalah kesehatan dan keselamatan kerja karyawannya. Hal ini dibuktikan dari perolehan Zero Accident Acknowledgement pada tahun 2002. Pada tahun 2004 di Audit External Keselamatan dan Kesehatan dengan hasil 85%. Karena hasil auditan yang memuaskan, pada tahun 2005 memperoleh Bendera Emas. Pada tahun 2007, hasil auditan meningkat menjadi 93% dan tahun 2008 menunggu memperoleh Bendera Emas kembali. Karena hal itulah masalah keselamatan dan kesehatan bukan lagi menjadi masalah bagi perusahaan ini.
Selain masalah keselamatan dan kesehatan, perusahaan ini juga aktif dalam bidang koperasi. Pada tahun 1976, koperasi karyawan dibuka. Koperasi yang memiliki anggota sebanyak 51 ribuan orang ini memiliki kas hingga 75 ribu miliaran hingga Januari 2008 ini. Karena ketekunannyalah, koperasi ini juga memperoleh penghargaan sebagai Koperasi Teladan dari tahun 1993 sampai dengan 1996.
“Kenapa kita tidak mendapat Koperasi Teladan tahun 1997? Karena mau memberi kesempatan kepada koperasi yang lain.” jelas Handojo Setyo dalam seminarnya pada acara Facktory Visit.
Selain itu, perusahaan ini juga memiliki kinerja yang sesuai dengan standar ISO (ISO tahun 9001-1994). Pada tahun 2001 mendapatkan penghargaan dan ISO diperbaiki menjadi ISO 9001-2000.
Perusahaan ini juga memiliki program-program penghijauan. Program yang dimulai sejak tahun 1977 ini telah banyak berpengaruh untuk masyarakat sekitar. Kota Kudus yang dulu gersang, dengan adanya program ini akhirnya kota Kudus dapat hijau kembali. Tidak hanya itu pada tahun 1980-1985, PT Djarum membagikan bibit mangga kepada 59 Desa di Kudus. Pada tahun 1995 sesuai dengan data dari Pemerintahan Propinsi mencatat bahwa penghasilan warga dari penjualan mangga mencapai 2,5 miliaran. Hingga saat ini pun program penghijauan itu terus berjalan.
Perusahaan yang memiliki nilai ekspor hampir 16 juta dolar Amerika (tahun 2007) ini juga telah mampu mengolah limbah pabrik dengan sangat baik. Menurut Sucofindo pada Agustus 2007, data menyebutkan limbah air, uji odorant dan juga uji emisi yang berhasil diolah jauh dibawah baku mutu yang ditetapkan. Jadi perusahaan ini telah mampu untuk mengolah limbah dengan baik.
Sejarah perusahaan:
PT Djarum Indonesia merupakan salah satu dari tiga produsen "Kretek" rokok, yang dominan berupa tembakau di negara yang menempati urutan sepuluh di antara negara-negara dengan harga tertinggi dari perokok. Kretek rokok lokal berisi tumbuh tobaccos dijus dengan cengkeh - yang biasanya mewakili sekitar sepertiga dari rokok, tetapi dapat sebagai tinggi sebagai kisaran 50 persen dari rokok Kretek konten - dan dicampur dengan khusus "saus" (saus) khusus untuk setiap merek. J saus dapat berisi hingga 100 bahan yang berbeda, termasuk flavorings, rempah-rempah, buah-buahan, kopi, dan lainnya seasonings. . Ada yang akan berkata lebih dari 2000 merek Kretek, yang diproduksi oleh sebanyak 500 perusahaan yang berbeda, di Indonesia, namun hanya segelintir kecil pendekatan ukuran Djarum. Perusahaan memproduksi berbagai merek Kretek untuk pasar domestik, termasuk kapal Djarum Super, yang terbaik-menjual merek, Djarum Coklat, Inspiro, LA Lights, dan lain-lain. Jika Djarum terus duke it out di rumah dengan saingan utama Gudang Garam dan Sampoerna, akan ada diklaim sebagai pemimpin porsi pasar internasional untuk rokok Kretek. Perusahaan ekspor merek, termasuk Djarum Original, Djarum Black, Djarum Bali Hai, LA Lights, dan LA Lights menthol, dan buah-flavored rokok seperti Djarum Cherry, membantu mempertahankan posisi pasar sebagai tinggi sebagai 70 persen, seperti di Amerika Serikat. Pada awal abad ke-21, Djarum telah memulai sebuah diversifikasi drive, fueled oleh kuat arus kas yang disediakan oleh penjualan rokok. . Pada tahun 2001, perusahaan yang menjadi pemegang saham mayoritas di-Suharto gagal dikontrol Bank Central Asia (BCA), kemudian, pada tahun 2003, memasuki properti dengan pembangunan sektor pembangunan $ 100 juta pertokoan. . Perusahaan juga telah memasukkan produksi alat elektronik, dan pada tahun 2004 mulai 30 tahun kontrak untuk meningkatkan dan mengelola dua hotel menonjol Jakarta, Hotel Indonesia dan Hotel Wisata. Perusahaan tersebut dimiliki oleh keluarga yang diam-diam Hartono, dan telah dipimpin oleh saudara Budi dan Bambang Hartono sejak awal abad ke-21.

KUNCI KEBERHASILAN PT.DJARUM(Kejayaannya)
Setiap perusahaan yang melakukan bisnis di bidang apapun itu,hal utama yang menjadi tujuannya yaitu bagaimana perusahaan tersebut dapat berjalan dengan baik dalam arti tercapainya keberhasilan yang baik. Untuk mencapai tujuan itu, diperlukan suatu strategi manajemen yang sudah pasti dimiliki setiap perusahaan. Dalam Era ini dan dari tahun ke tahun, dapat dirasakan intensitas kompetesi bisnis berlangsung dengan cepat.
Tanpa kesadaran akan faktor-faktor atau nilai penentu keberhasilan (key success factors), maka suatu perusahaan boleh jadi akan gagap mengelola dirinya, untuk kemudian terkapar mati ditelan arus perubahan aman. Di Indonesia, industri yang boleh dikatakan hasilnya dinikmati semua kalangan yaitu rokok. Meskipun industri ini, melahirkan kontroversi di masyarakat namun juga memberikan sumbangan yang sangat besar bagi APBN. dan bukan nilai yang sangat kecil, begitupula dengan lapangan kerja yang telah diberikan industri ini.
Salah satu perusahaan rokok terbesar di Indonesia yang sudah melekat di hati masyarakat adalah PT.Djarum Indonesia. Perusahaan yang berdiri 21 April 1951 di Kota Wali Kudus, Semarang. Jawa Tengah.saat ini menjadi ikon pembangkit semangat Bakti Bangsa pada seluruh masyarakat Indonesia dan sudah barang tentu menjadi contoh bagi perusahaan-perusahaan lain dalam mencapai keberhasilan, seperti yang dicapai oleh PT.Djarum. Keberhasilan apa yang diraih PT. Djarum ?.Seperti yang telah saya jelaskan pada artikel saya sebelumnya bahwa keberhasilan dan kemajuan perusahaan dinyatakan sukses jika dalam pengelolaan atau penciptaan manajemen, lingkungan keselamatan, kesehatan kerja berjalan dengan baik.
PT.Djarum telah membuktikan hal tersebut dengan diraihnya beberapa penghargaan antara lain. Penghargaan Keselamatan dan Kesehatan Kerja tahun 2002 (Zero Accident Acknowlegment), Audit Exterl Keselamatan Kerja tahun 2004 dengan hasil 87%. Tahun 2005 berhasil mendapatkan Bendera Emas (Bendera Emas : Pemberian penghargaan untuk perusahaan dalam pengelolaan lingkungan yang baik bagi perusahaan dengan produksi bersih) dan Tahun 2007 mendapat hasil 93%. Penghargaan lain Certificate of Compliance ISO 9001-1994 (Penghargaan tahun 2001) kemudian diperbaharui menjadi ISO 9001-2000.
Dengan melihat prestasi tersebut diatas, muncul pertanyaan lagi bagaimana cara PT.Djarum dapat memperoleh keberhasilan tersebut. Akhir tahun 2007, PT.Djarum telah pembayar cukai pada pemerintah sebesar Rp.7,642 triliun, Rp.25.475/hari,dengan jumlah karyawan 74.490.dengan manajemen yang terstruktur memungkinkan perusahaan ini berkembang. PT. Djarum memiliki, 5 nilai-nilai inti dalam pengembangan perusahan. Nilai-nilai itu adalah 1).Fokus pada pelanggan, 2).Profesionalisme, 3).Organisasi yang terus belajar,4). Satu Keluarga,5). Tanggung Jawab Sosial.
Fokus pada pelanggan.Pelanggan merupakan bagian yang sangat penting dalam keberlangsungan suatu perusahaan, tanpa ada pelanggan, tanpa ketertarikan pelanggan terhadap produk yang telah diproduksi, perusahan akan mandet. PT.Djarum selalu mengutamakan agar pelanggan selalu puas terhadap produknya, dengan memberikan harga yang relatif rendah meskipun keuntungan yang dicapai berkurang, hal ini diatasi dengan peningkatan hasil yang baik dan jumlah penjualan, selain itu juga PT.Djarum memberikan dana kepada beberapa pelanggan untuk memasarkan produknya sehingga tercipta hubungan yang sangat dekat.
Profesionalisme. Profesional dalam membangun perusahaan secara baik, dimulai dengan perekrutan karyawan-karywati yang potensial (salah satu elemen vitas bagi kegemilangan gerak sebuah perusahaan). Kemampuan perusahaan untuk melakukan inovasi secara terus menerus. seiring tuntutan tersebut, PT.Djarum selalu memberikan respon yang inovatif pada konsumen. Profesional dalam mengimplementasikan strategi-strategi yang telah dirancang dengan penuh optimis. Dengan profesionalisme tersebut semuanya dapat tercapai.
Organisasi yang terus belajar. Dengan keberhasilan yang diperoleh berupa penghargaan-penghargaan dan produk-produk yang inovatif,PT.Djarum tidak berpuas hati, dengan keberhasilan tersebut, selalu belajar keberhasilan itu. Tidak hanya selalu menilai perusahaannya sendiri. Melakukan sharing dengan perusahaan lain berbagi pengetahuan.
Satu keluarga.Rasa kekeluargaan sangat terasa di lingkungan PT.Djarum, ini terlihat ketika pada waktu istirahat, terkadang para direksi bergabung bersama karyawan,berbagi cerita, bercanda, ini menciptakan kesenangan bagi para karyawan.Disinilah kekompakan dari segenap jajaran manajemen dan karyawan. Mereka bersama-sama untuk memajukan perusahaan,dengan dukungan organisasi yang solid,serta kerja keras dari semua karyawan.
Tanggung Jawab Sosial. Dalam hal tanggung jawab sosial, untuk karyawan, PT.Djarum sangat memperhatikan karyawannya dengan memberikan jaminan sosial berupa jaminan kesehatan,hadiah tahunan, tunjangan, jaminan kecelakan,jaminan pensiun. PT.Djarum juga memberikan beasiswa pendidikan pada anak-anak karyawan sehingga dapat melanjutkan pendidikannya dengan baik. Tanggung Jawab Sosial yang diberikan PT.Djarum tidak hanya pada karyawannya tetapi juga pada masyarakat umum.Untuk melaksanakan tanggung jawab ini PT.Djarum melakukan Coorporate Social Responbility (CSR), yang sangat jelas saat ini, yaitu : Djarum memberikan dananya 30 Milliar dalam pembangunan lapangan bulutangkis, GOR PT.Djarum Bakti Bangsa, yang digunakan untuk merekrut para pemain bulutangkis yang handal berkelas dunia. Dalam bidang lingkungan PT.Djarum memberikan secara cuma-cuma pohon-pohon untuk penghijauan.Dengan ke lima nilai pengembangan tersebut, membuat PT.Djarum semakin memantapkan perjalanannya dalam industri rokok murni pribumi, tanpa tersentuh oleh aset-aset asing. Semangat Nasionalismelah yang semakin membangkitkan perusahaan ini.
Kelahiran Budaya Ikon di Abad 19
Mungkin lebih dari produk lain, rokok Kretek merupakan pertemuan budaya Barat dan Timur. . Penjajahan dari apa yang kemudian menjadi dikenal sebagai Indonesia telah memperkenalkan budaya tembakau ke rempah-rempah-daerah kaya. pengaruh pemerintah kolonial Belanda. Pada akhir abad, tembakau telah tumbuh menjadi tanaman yang besar - dengan banyak petani kecil yang memproduksi berbagai jenis tembakau, yang pada gilirannya dipengaruhi oleh kondisi iklim dan tanah. Namun budidaya rempah-rempah, terutama cengkeh, tetap menjadi bagian penting dari wilayah ini.
Asal Kretek rokok pelaksanaan ke akhir abad ke-19. . Pada awal 1880-an, Haji Jamahri, penduduk asli yang Kudus, yang telah menderita rasa sakit dada dibawa oleh asma. Minyak cengkeh (juga dikenal sebagai eugenol) telah digunakan secara tradisional sebagai analgesik ringan, dan Jamahri awalnya telah berusaha untuk mengurangi rasa sakit oleh gosokan minyak pada dada. Sementara ini memberikan beberapa bantuan dari rasa sakit, Jamahri mencari cara untuk membawa minyak cengkeh lebih langsung dengan paru-paru.
Merokok tembakau yang dimiliki maka semakin menjadi pusat segi kehidupan Indonesia, di mana seringkali tembakau bergulung seperti rokok menggunakan jagung husks - yang memberikan tambahan manfaat perlindungan air selama musim hujan. Jamahri bertanya-tanya apa yang akan terjadi jika dia adalah untuk campuran sedikit cengkeh dengan tembakau dan asap yang campuran.
Hasil surpassed Jamahri harapan - efek dari minyak cengkeh adalah segera, dan Jamahri dari rasa sakit dada hilang. Kata Jamahri dari cengkeh rokok tersebar di wilayah Kudus. Jamahri mulai rolling his rokok untuk orang lain, dan dilakukan pertama kali untuk pasar yang baru rokok komersial. Sebelum lama, maka cengkeh rokok - yang kemudian dikenal sebagai "Kretek" rokok untuk "Kretek-Kretek" komentar suara yang dibuat oleh pembakaran siung - telah tersedia di apotek sebagai obat produk.
Jamahri meninggal pada tahun 1890 sebelum ia dapat sepenuhnya mengkomersialisasikan ciptaan-Nya. . Namun, sejumlah kecil, tangan-rolling lokakarya sprang atas, pada wilayah Kudus - yang kemudian menjadi identik dengan Kretek. 1890 yang pertama melihat upaya ke pasar Kretek rokok, ketika Noto Semito (juga dieja sebagai Nitisemito; yang sejumlah account menganggap sbg penemuan Kretek) dikembangkan sendiri campuran tembakau - dijus sendiri dari antara sekian banyak jenis dan kualitas tersedia - dan cengkeh, dan mulai menjual mereka di bawah nama merek, Bal Tiga (Tiga Balls).
Bal Tiga tumbuh ke Indonesia terkemuka Kretek merek, dan Noto Semito menjadi pulau pertama tembakau jutawan, inspirasi banyak orang lain untuk mulai mempersiapkan mereka sendiri cengkeh blends. Rokok Kretek keputusan - dan perokok - telah dengan cepat menemukan bahwa murni campuran cengkeh dan tembakau terlalu keras untuk merokok. Namun, keputusan rokok mulai percobaan dengan berbagai bahan - rempah-rempah, buah-buahan dan bahan lainnya - untuk kelancaran dari campuran tembakau-cengkeh. . Bahan ini membentuk dasar yang ketiga besar bagian dari Kretek rokok - yang "saus" (dari kata Belanda untuk saus), maka resep yang telah dgn hati-hati dalam menjaga rahasia.
Hand-rolling tetap satu-satunya alat produksi rokok, sebagian karena cengkeh dan bahan lainnya adalah terlalu berat untuk membuat rokok-mesin yang revolutionizing industri tembakau di tempat lain. Yang berkembang popularitas rokok Kretek dipimpin untuk pengembangan seluruh industri, dan kemudian menjadi negara terbesar keempat industri dan sumber pendapatan pajak bagi pemerintah. Kretek sedangkan industri tetap terpusat di sekitar Kudus, sebagian besar perekonomian Indonesia tergantung pada datang ke Kretek. Industri yang digunakan jutaan orang Indonesia, dari yang kecil banyak petani tembakau, untuk tentara dari tangan-rollers, biasanya perempuan, mampu rolling ribuan rokok setiap hari.
Kretek Maker modern di tahun 1950-an
Nama baru mulai muncul di tahun-tahun yang mengarah ke Perang Dunia I, termasuk Sampoerna, yang dibentuk oleh imigran Cina Liem Seeng Tee, yang merupakan salah satu dari yang pertama untuk memulai pemasaran sendiri Kretek blends. Namun untuk sebagian besar abad ke-20, Kretek rokok hanya mewakili bagian kecil dari pasar yang lebih besar tembakau, yang kemudian akan didominasi oleh apa yang disebut "putih" rokok, standar tembakau rokok sehingga bernama untuk karya yang mereka terguling.
Generasi baru dari rokok Kretek keputusan muncul di tahun-tahun setelah Perang Dunia II. Banyak mantan usaha, termasuk Noto Semito dan merek Bal Tiga, belum kekacauan yang selamat dari perang tahun dan segera setelah. Persaingan pasar Kretek untuk menjadi lebih dan lebih giat dalam tahun 1950-an, karena jumlah Kretek keputusan, dan merek, buntal.
" Dari sekian banyak merek kecil aktif di Kudus merupakan salah satu daerah yang bernama Djarum Gramophon, yang secara harfiah berarti "gramopon jarum." Jarum yang tetap simbol utama dari perusahaan seperti yang berkembang selama dekade berikut Dorongan untuk pertumbuhan perusahaan datang 1951, ketika Oei Wie Gwan, Cina asli yang lain, yang diperoleh usaha kecil. Oei perusahaan berubah nama menjadi Djarum dan mulai berkembang sendiri Kretek campuran.
Dimulai dengan hanya 70 tangan rollers, Djarum mulai pemasaran pertama merek, Djarum, pada tahun 1950-an. . Perusahaan campuran rempah-rempah membuktikan cepat populer, dan perusahaan mulai menambah karyawan baru dan peralatan baru. . Djarum segera dirilis kedua, merek terkenal, Kotak Adjaib.
Djarum perusahaan yang hampir tidak dapat, setelah hancur oleh kebakaran pada tahun 1963. Dibangun perusahaan, namun, dan mengambil kesempatan untuk memodernisasi dan meningkatkan peralatan-nya. Djarum juga terus menambahkan baru Kretek blends dan merek. Pada akhir tahun 1960-an dan awal 1970-an, Djarum diakui perlunya modernisasi manajemen-nya juga, dan mulai mempekerjakan profesional manajemen. Perusahaan disewa ahli dari luar negeri untuk melatih para personil, dan juga mulai mengadopsi teknik pemasaran modern.
Dalam 1970, perusahaan yang didirikan sendiri pusat penelitian dan pengembangan untuk menghasilkan Kretek blends baru, tetapi juga untuk mulai beradaptasi dengan mesin yang digunakan untuk memproduksi rokok putih untuk penggunaan dengan Kretek blends. . By 1976, Djarum berhasil meluncurkan pertama mesin buatan merek, Djarum Filter. Oleh itu, perusahaan telah menjadi yang pertama di antara Indonesia untuk mengenali potensi pasar internasional - tidak hanya di kalangan masyarakat asing di Indonesia, tapi juga di kalangan konsumen di pasar lainnya menerima dengan campuran rempah-rempah yang digunakan dalam rokok Kretek. . Djarum mulai ekspor dan merek - dan membuat blends dan merek khusus untuk pasar ekspor - pada tahun 1972.
Oleh itu, pasar domestik telah mengalami pergeseran yang dramatis. Penjualan tembakau di mana sebelumnya telah didominasi oleh rokok putih, Indonesia kini beralih ke Kretek - sebagian karena kebijakan proteksionisme diadopsi oleh rejim Suharto setelah datang kepada kuasa di tahun 1960-an. Faktor lain dalam Kretek tumbuh dari popularitas adalah semakin tinggi tingkat nikotin dalam rokok yang khas, yang dapat memberikan sebuah nikotin tagihan sebanyak dua kali lipat tinggi sebagai standar rokok putih. Pada akhir dekade itu, penjualan rokok putih Kretek surpassed untuk pertama kalinya. Pada tahun 1990-an, Kretek menyumbang lebih dari 90 persen dari seluruh penjualan rokok dan telah menjadi hampir identik dengan budaya Indonesia.
Sementara pasar domestik terus untuk mendukung sejumlah besar kecil rokok keputusan, era sekarang telah menimbulkan sedikit kelompok dominan. Pada awal tahun 1980-an, Djarum tempat aman untuk dirinya sendiri di antara negara atas tiga kelompok Kretek, sebagian besar disebabkan oleh keberhasilan terbaru merek, Djarum Super, yang diluncurkan pada tahun 1981. Pada akhir dekade, yang telah menjadi merek yang kuat menjual merek dalam negeri, meningkatkan Djarum ke nomor satu spot di depan saingan utama Sampoerna, Bentoel, dan Gudang Garam.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar