Senin, 12 November 2012

Kanker kandung empedu

Kanker Kandung Empedu

  Apakah kanker empedu?

  Kanker empedu adalah tumor ganas yang tumbuh di dalam jaringan kandung empedu, kanker kandung empeduyang merupakan titik awal kanker lebih jarang ditemukan, perbandingan tumbuhnya kanker kandung empedu pada pria dan wanita adalah 1 : 2, terutama wanita yang berumur 60 ke atas lebih gampang terkena penyakit ini, prognosisnya kurang bagus, kemungkinan jangka waktu hidup 5 tahun hanya 3%.

  Kemungkinan tumbuhnya kanker kandung empedu lebih rendah dibandingkan dengan kanker paru-paru dan kanker lambung, tapi beberapa tahun terakhir ini kasus tumbuhnya kanker kandung empedu menunjukkan adanya peningkatan. Karena gejala tahap awal tidak jelas, kanker kandung empedu tidak gampang didiagnosis, sedangkan hasil terapi terhadap tahap menengah dan tahap akhirnya agak buruk, di atas 80% pasien kanker kandung empedu meninggal dalam kurun waktu di bawah satu tahun. Apabila dapat didiagnosis pada tahap awal, melakukan operasi atau terapi tepat waktu, kemungkinan hidup 5 tahun pasien kanker kandung empedu bisa mencapai lebih dari 90%. Maka pemeriksaan kanker kandung empedu sangat penting, semakin awal ditemukan penyakit, semakin awal menjalankan pengobatan.
Kanker kandung empedu

  Penyebab kanker kandung empedu yang membahayakan dan golongan yang mudah terkena

  Penyebab yang benar-benar bisa mengundang kanker kandung empedu masih belum jelas, tapi penyebab di bawah ini mungkin adalah penyebab munculnya kanker kandung empedu yang berbahaya.
  1) Pasien wanita berumur 50 ke atas, radang kandung empedu kronik atau yang tumbuh berulang-ulang.
  2) Batu empedu. Kemungkinan pasien yang punya batu empedu untuk terkena kanker kandung empedu adalah 38 kali lipatnya orang yang tidak punya batu empedu.
  3) Pengerasan kandung empedu. Kalsifikasi dinding kandung empedu banyak ditemui pada wanita yang berusia 65 tahun ke atas, merupakan tahap terakhir dari radang kandung empedu yang bersifat akut, persentase pengerasan kandung empedu yang berubah menjadi tumor mencapi 22%.
  4) Polip kandung empedu lebih besar atau sama dengan 10 mm, persentasenya berubah menjadi kanker mencapai 23%.
  5) Suka makan makanan awetan, gorengan, pedas dan makanan sejenisnya dapat menambah resiko terkenanya kanker kandung empedu. Merokok, minum alcohol, pola makan tinggi lemak tinggi kalori dapat berfungsi sebagai factor pendukung terhadap tumbuhnya kanker kandung empedu.
  6) Wanita yang menstruasi pertamanya awal, menopause usia dini, dan yang jumlah hamil melahirkan banyak dapat menambah kemungkinan munculnya kanker kandung empedu, mungkin berhubungan dengan perubahan hormone pada wanita hamil.
  7) Masa muda gemuk, berat badan 20% - 30% melebihi orang yang berumur sebaya dapat juga menambah kemungkinan tumbuhnya kanker kandung empedu.

  Gejala kanker kandung empedu

  1) Gejala saluran pencernaan : sebagian besar pasien akan mengalami pencernaan buruk, tidak suka makanan yang berminyak, bersendawa, dll.
  2) Kanan atas perut terasa sakit : kanan atas perut terasa tidak nyaman, disertai rasa sakit yang berkelanjutan, kadangkala sakit terasa lebih keras, dan rasa sakitnya mengarah ke bahu sebelah kanan.
  3) Benjol di bagian kanan atas perut.
  4) Penyakit kuning dan kulit terasa gatal : seringkali terjadi pada penyakit tahap lanjut, kulit ditemui kekuning-kuningan, sebagian besar disertai kulit gatal yang susah sembuh dan lebih parah ketika malam hari.
  5) Demam dan kurus : sekitar 25% pasien akan mengalami demam, pasien tahap lanjut biasanya juga berbadan kurus, bahkan menunjukkan kondisi yang buruk.
  Ketika gejala di atas dialami, harus pergi ke rumah sakit untuk periksa tepat waktu, sedini mungkin mengeliminasi kemungkinan terkenanya kanker kandung empedu, bagi golongan yang rawan terserang penyakit ini harus periksa secara berkala, semakin awal penyakit ditemukan, semakin awal menjalankan terapi bisa memperpanjang umur hidup pasien secara efektif.

  Diagnosis kanker kandung empedu

  1) USG : memeriksa ukuran lesi pada kandung empedu; memastikan ada tidaknya kanker; memeriksa ada tidaknya penyebaran ke kelenjar getah bening dan hati.
  2) CT Scan : bagi yang sudah periksa USG dan diduga kuat terserang kanker kandung empedu, perlu periksa CT Scan dengan kontras. Dengan begitu dapat menunjukkan apakah tumornya menginvasi ke hati dan penyebaran ke kelenjar getah bening.
  3) MRI : memastikan apakah lesi sampai ke hati, atau ketika pasien terkena penyakit kuning obstruktif boleh dipertimbangkan MRI.
  4) PET-CT : memastikan letak lesi pada kandung empedu dan juga membantu untuk memastikan apakah ada lesi di bagian lagi.
  5) Pemeriksaan laboratorium : memeriksa denga jelas ada tidaknya peningkatan hasil tumor marker dapat membantu untuk pembuatan diagnosa kanker kandung empedu.
Diagnosis kanker kandung empedu

  Penilaian kanker kandung empedu

  Tahap I : organ kanker hanya sebatas lapisan mukosa, dan juga merupakan sumber kanker. Operasi bisa memberikan hasil yang sangat baik.
  Tahap II : organ kanker menginvasi sampai ke lapisan otot. Pasien setelah menjalankan operasi, kemungkinan hidup 5 tahun bisa mencapai 20% - 30%.
  Tahap III : organ kanker menginvasi sampai ke dinding kandung empedu. Pasien setelah menjalankan operasi juga kemungkinan hidup 5 tahun bisa mencapai 20% - 30%.
  Tahap IV : organ kanker menginvasi sampai ke dinding kandung empedu dan kelenjar getah bening di sekitarnya. Sebagian dari pasien tahap ini bisa menjalankan operasi bagian luar, tapi secara keseluruhan hasilnya kurang bagus, sebagian kecil pasien dapat bertahan hidup sampai 5 tahun ke atas.
  Tahap V : organ kanker menginvasi ke hati secara langsung atau bahkan juga menyebar sampai ke organ lainnya. Kanker kandung empedu telah membesar ke seluruh tubuh, waktu hidup pasen jarang sekali ada yang bisa melebihi 1 tahun.
  Gejala kanker kandung empedu tahap awal lebih sedikit, tidak ada yang spesifik, tapi diagnosis kanker kandung empedu tahap awal dan operasi awal adalah hal yang penting dalam mempertahankan kehidupan. Melakukan operasi sangatlah berarti untuk menambah waktu hidup pada pasien. Apabila tidak bisa memutuskan normal atau tidaknya kondisi sendiri, seharusnya segera mencari dokter untuk minta bantuan, begitu dipastikan diagnosisnya, segera jalankan pengobatan, jangan sampai tertunda.

  Pengobatan kanker kandung empedu

  Operasi : 1. pengangkatan kandung empedu 2. pengangkatan perluasan kandung empedu 3. pengangkatan sebagian organ yang berdekatan
  Radioterapi : pada bagian tertentu yang tersisa atau tumbuh kembali, dikerjakan terapi pembunuhan sel kanker dengan penyinaran radiasi tingkat tinggi
  Kemoterapi : melalui obat yang diminum atau infus pada pembuluh darah, melewati arus peredaran darah mencapai setiap bagian dan bekerja melawan kanker.
  Terapi gen bertarget : khusus bagian kanker kandung empedu, didesign obat terapi yang bersangkutan, obat masuk ke dalam badan dan akan memilih sel kanker yang tepat untuk dibunuh.

  Pengobatan tradisional khas China terhadap kanker kandung empedu

  Terhadap hasil patologi kanker kandung empedu akan dipadukan obat TCM anti-kanker, yang memiliki fungsi meredakan panas dalam buang racun dan membunuh sel kanker. Bersamaan dengan pengobatan tradisional khas china, latihan kerja seluruh badan juga harus dititik-beratkan. Obat tradisional china melalui minum dan infus, mengembalikan kesehatan, menjaga keseimbangan darah, mengatur limpa lambung, sehingga bersamaan dengan peningkatan daya tahan tubuh pasien juga menekan sel kanker.

  Dukungan apa lagi yang masih bisa didapat

  Praktek membuktikan, externis tumor, internis tumor, pengobatan Chinese, patologis, radiography, dokter ahli bius dan perawat yang professional serta departemen ilmiah lainnya yang menjadi tim pelayanan medis, dapat memberikan pasien terapi yang paling efektif, paling tepat, paling hemat, meningkatkan hasil pengobatan pada pasien kanker.
  Guangzhou Modern Tumor Hospital menyediakan layanan medis “satu pemberhentian”, memberikan diagnosa dan terapi pada pasien secara menyeluruh, dengan tanpa menambah beban pasien, pada satu pihak menyediakan pasien layanan medis yang penuh perhatian, di pihak lain lebih meningkatkan efektifitas dan kemampuan medis. Komunikasi antara dokter dan pasien yang beragam, termasuk penyediaan informasi secara online, email, telepon, dan pertemuan secara langsung, demi memberikan layanan informasi pada pasien, membantu mereka melawan kanker secara efektif. Tim kecil yang berhadapan dengan pasien yakni dokter, suster, pakar nutrisi, penerjemah, dll, memenuhi setiap kebutuhan pasien yang berasal dari setiap negara yang berbeda. Dengan lancarnya komunikasi ini pasien dapat dengan tenang bekerja sama dengan dokter menjalani pengobatan.

sumber informasi:aseancancer

1 komentar:

  1. Ass....
    salam kenal sbelumnya, saya oktaviana.
    apakah ada solusi selain kemoterapi?

    BalasHapus